LPS Ungkap Strategi Cegah Risiko Keuangan Bisnis UMKM

Cegah Risiko Keuangan UMKM

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM menyumbang lebih dari 60% Produk Domestik Bruto (PDB) nasional serta menyerap lebih dari 97% tenaga kerja di Indonesia. Namun, meski menjadi pilar ekonomi, sektor ini kerap menghadapi risiko keuangan yang cukup besar, mulai dari krisis likuiditas hingga kebangkrutan.

Menanggapi hal tersebut, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyampaikan sejumlah strategi untuk Cegah Risiko Keuangan yang bisa mengganggu kelangsungan dan keberlanjutan bisnis UMKM. Artikel ini akan membahas secara lengkap langkah-langkah LPS, serta bagaimana UMKM bisa menerapkannya secara praktis dalam operasional bisnis sehari-hari.


Apa Itu LPS dan Peranannya dalam Dunia Keuangan?

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) adalah lembaga independen negara yang didirikan berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2004, dengan tugas utama:

  • Menjamin simpanan nasabah perbankan
  • Menjaga stabilitas sistem perbankan nasional
  • Melakukan resolusi bank bermasalah

LPS menjamin simpanan seperti tabungan, giro, deposito, dan bentuk simpanan lainnya hingga Rp2 miliar per nasabah per bank, asalkan memenuhi syarat 3T:

  1. Tercatat dalam pembukuan bank
  2. Tingkat bunga wajar
  3. Tidak menyebabkan bank gagal (tidak melakukan fraud)

Walaupun peran utama LPS bukan langsung di sektor UMKM, stabilitas yang dijaga LPS sangat memengaruhi ketersediaan likuiditas, ketahanan perbankan, dan kenyamanan UMKM dalam menyimpan uang atau mengakses kredit.


Mengapa Risiko Keuangan UMKM Perlu Diantisipasi?

UMKM sangat rentan terhadap berbagai risiko keuangan, di antaranya:

  • Ketergantungan pada arus kas harian
  • Minimnya akses ke pembiayaan formal
  • Ketiadaan pencatatan keuangan yang profesional
  • Gagal bayar pinjaman
  • Terlambat membayar supplier atau gaji karyawan
  • Terpukul oleh fluktuasi pasar dan inflasi

LPS menilai, bila risiko ini tidak dikelola sejak awal, maka bisa berdampak sistemik pada sektor perbankan lokal, terutama bank-bank kecil dan BPR (Bank Perkreditan Rakyat) yang banyak melayani UMKM.


Strategi LPS Dalam Mencegah Risiko Keuangan UMKM

Strategi LPS Dalam Mencegah Risiko Keuangan UMKM

Berikut adalah beberapa pendekatan Strategi Bisnis yang diungkapkan LPS:

🔍 1. Peningkatan Literasi Keuangan UMKM

LPS mendorong edukasi dan pelatihan kepada pelaku UMKM agar memahami:

  • Cara menyusun laporan keuangan sederhana
  • Pentingnya memisahkan keuangan pribadi dan usaha
  • Teknik manajemen kas dan pengelolaan piutang
  • Dasar-dasar investasi dan proteksi risiko

Edukasi ini dilakukan melalui kerja sama dengan perbankan, OJK, dan kementerian terkait, termasuk webinar, pelatihan tatap muka, dan media sosial.

🏦 2. Mendorong UMKM Menabung di Lembaga Keuangan Resmi

LPS mengimbau agar UMKM tidak menyimpan dana dalam bentuk tunai berlebihan atau di tempat tidak resmi, melainkan menyimpan dana usaha pada rekening bank yang dijamin oleh LPS.

Keuntungan:

  • Dana aman hingga Rp2 miliar per nasabah per bank
  • Bisa diakses untuk modal kerja
  • Lebih mudah mendapatkan pinjaman dengan track record keuangan yang jelas

💳 3. Mendukung Inklusi Keuangan dan Digitalisasi

LPS bekerja sama dengan berbagai instansi untuk mendukung digitalisasi UMKM, seperti:

  • Penggunaan aplikasi kasir digital (POS)
  • Integrasi sistem pembayaran QRIS
  • Penggunaan platform keuangan digital (e-wallet, mobile banking)

Digitalisasi membuat UMKM lebih terdokumentasi, sehingga mempermudah akses kredit dan pencatatan keuangan.

📉 4. Early Warning System Untuk Perbankan yang Mendukung UMKM

LPS bersama OJK memiliki sistem pemantauan terhadap bank-bank yang melayani UMKM. Jika ditemukan indikasi masalah (misalnya kredit macet UMKM meningkat), maka bank akan diminta melakukan:

  • Restrukturisasi kredit
  • Penyesuaian tenor dan bunga
  • Pendampingan kepada debitur UMKM

Dengan cara ini, potensi gagal bayar yang berdampak ke sistem perbankan bisa dicegah sejak dini.

🤝 5. Kolaborasi Antar-Lembaga: Ekosistem UMKM Tangguh

LPS mendorong sinergi antara:

  • Bank penyalur KUR
  • Lembaga penjamin kredit (Jamkrindo, Askrindo)
  • Pemerintah daerah
  • Asosiasi UMKM

Tujuannya agar UMKM mendapatkan akses ke pendanaan yang sehat dan pendampingan menyeluruh, sehingga risiko keuangan bisa diminimalisir.


Baca Juga : Meningkatkan Penjualan Produk Baru Dengan Strategi Yang Baru

Rekomendasi Praktis Untuk UMKM Mengelola Risiko Keuangan

Dari strategi LPS tersebut, pelaku UMKM bisa menerapkan beberapa langkah praktis berikut:

Strategi Penjelasan
1. Buat catatan keuangan sederhana Gunakan buku kas harian atau aplikasi gratis
2. Simpan uang di bank resmi Pilih bank yang dijamin LPS dan tawarkan layanan UMKM
3. Pisahkan rekening pribadi dan usaha Agar mudah menghitung laba, utang, dan modal
4. Kendalikan utang usaha Jangan ambil pinjaman tanpa proyeksi pengembalian
5. Bangun dana darurat usaha Idealnya 3–6 bulan dari pengeluaran rutin usaha
6. Cari informasi edukasi keuangan Ikuti pelatihan dari LPS, OJK, atau komunitas lokal
7. Gunakan teknologi digital Aplikasi invoice, kasir digital, QRIS untuk efisiensi

Contoh Implementasi: UMKM Kuliner di Yogyakarta

Salah satu contoh sukses datang dari pelaku UMKM kuliner di Yogyakarta yang mengikuti pelatihan LPS dan BPR setempat. Setelah belajar cara membuat laporan kas sederhana dan membedakan rekening pribadi-usaha:

  • Mereka lebih mudah mengatur belanja bahan baku
  • Mampu mengajukan KUR mikro tanpa agunan
  • Terhindar dari praktik gali lubang-tutup lubang utang

Penutup: LPS dan Masa Depan UMKM

Keberadaan LPS tidak hanya penting bagi stabilitas sistem keuangan, tetapi juga memberikan rasa aman dan edukasi kepada para pelaku UMKM. Dengan strategi yang tepat—baik dalam menjaga dana, meningkatkan literasi, hingga membentuk ekosistem keuangan digital yang inklusif—UMKM dapat bertumbuh lebih sehat dan berkelanjutan.

Ketika UMKM kuat secara finansial, maka ekonomi nasional pun akan lebih tahan terhadap krisis dan guncangan global. Maka, dukungan LPS terhadap UMKM menjadi salah satu elemen kunci dalam menjaga ketahanan ekonomi Indonesia dari akar rumput hingga nasional.

Please follow and like us:
Pin Share
RSS
Follow by Email